Rabu, 09 September 2020

 

KERANGKA ACUAN KERJA PENELITIAN

 

KEPEMIMPINAN YANG AGILE(TANGKAS), ADAPTIF DAN BERINTEGRITAS BAGI APARATUR SIPIL NEGARA

TAHUN 2021

 

 

A.         PENDAHULUAN

1.    Dasar Hukum

a.              Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

b.              Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil;

c.               Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara nomor 1 Tahun 2004 tentang Pedoman Seleksi Calon Peserta Pendidikan dan Pelatihan kepemimpinan (diklatpim) Tingkat I, II, III, IV.

2.    Latar Belakang

Daya saing merupakan kunci bagi suatu organisasi dalam melakukan pembangunan yang berkelanjutan. Organisasi yang berorientasi kepada daya saing akan menghasilkan lebih banyak, lebih cepat, dan lebih baik, namun dengan sedikit menggunakan sumber daya (Janssen & Estevez, 2013). Governance (tata kelola) memegang peranan penting dalam meningkatkan maupun menjaga daya saing. Governance sangat berhubungan dengan kemampuan untuk mengarahkan (to steer) elemen-elemen yang ada didalam negara (Bloom, 1991). Dalam lingkungan yang dinamis, governance masih memegang peranan penting terutama dalam merespon, mengelola hingga membuat keputusan berkaitan perubahan lingkungan yang terjadi. Respon yang diberikan oleh organisasi haruslah cepat dan tepat dikarenakan semakin lama organisasi bertindak maka akan mengalami tantangan perubahan lingkungan lainnya (Lusch, Vargo, dan Tanniru, 2009; Kozlowski et. al, 2009). Oleh karena itu, tata kelola pemerintahan yang agile (Agile Governance) menjadi keharusan bagi negara dalam menghadapi krisis eksistensi di era VUCA saat ini.

Kepemimpinan yang mampu menghadapi perubahan dan ketidakpastian dimasa akan datang, kemampuan bekerja lintas negara dan lintas budaya serta kemampuan menciptakan lingkungan yang inovatif adalah hal yang harus dimiliki oleh pemimpin di Indonesia dalam era VUCA. Daya Dimensi Indonesia mengatakan bahwa pemimpin di Indonesia menunjukkan bahwa kemampuan bekerja lintas Negara dan budaya yang dimiliki baru pada level 32% (dunia 34%), sementara kemampuan untuk lebih adaptif terhadap kondisi dinamis masih pada level 52% (dunia 58%). Jika dibandingkan dengan lingkup dunia, pemimpin di Indonesia memiliki peluang yang sangat baik untuk dapat menghadapi VUCA, asalkan mereka menyadari bahwa mereka harus mengubah fokus kritikal dari kemampuan mereka dimasa akan datang.

3.    Rumusan Masalah

Perlunya kepemimpinan nasional maupun daerah yang memiliki kemampuan untuk menghadapi era VUCA. Mampu menghadapi perubahan yang sangat cepat (Volatility), menghadapi kondisi yang serba tidak pasti dan tidak dapat diprediksi sebelumnya (Uncertainty), menghadapi situasi yang sangat kompleks karena banyak faktor yang mempengaruhi (Complexity) dan menghadapi ketidak jelasan suatu kejadian karena terlalu banyak penafsiran yang berbeda (Ambiguity).

 

B.        LANDASAN TEORI

1.    Kepemimpinan yang Agile (Tangkas)

Seorang agile leader harus mempunyai kualitas growth mindset. Istilah fixed vs growth mindset dicetuskan oleh Carol Dweck, profesor psikologi dari Universitas Stanford. Growth mindset adalah pola pikir orang yang terbuka terhadap segala macam informasi. Ini adalah tipikal orang yang tidak mudah menyerah, dan mempunyai agile spirit. Menurut riset Korn Ferry, pemimpin yang disebut super agile adalah mereka yang memiliki ciri sebagai berikut: People Agility, Change Agility, Result Agility, Mental Agility dan Learning Agility.

2.    Kepemimpinan Adaptif

Rainer Turangan (2015), menjelaskan bahwa jika dikaitkan dengan tantangan masa depan, seorang pemimpin yang baik setidaknya memiliki kemampuan untuk adaptif terhadap ketidakpastian masa depan, kemampuan untuk bekerja lintas wilayah/ negara dan lintas budaya serta kemampuan untuk menciptakan lingkungan yang inovatif. Tindakan kepemimpinan yang adaptif dan visioner tentunya terkait dengan perubahan atas ketidakjelasan situasi masa depan. Rozan Anwar (2015) Tindakan tersebut dapat dilakukan dengan cara: Create a Felt Need for Change (Ciptakan Kebutuhan Akan Perubahan), Introduce the Change (Perkenalkan Perubahan), Revise and Finalize the Change Plan (Merevisi dan Menyelesaikan Rencana Perubahan), dan Stabilize and Sustain the Change (Stabilkan dan Pertahankan Perubahan).

3.    Kepemimpinan Berintegritas

Integritas juga berhubungan erat dengan standar-standar moral dan kejujuran intelektual yang menjadi kerangka tingkah laku kita (Warren Bennis, 2001). Integritas adalah sikap perilaku yang menyatukan utuh antara perkataan, pikiran, perasaan hati nurani dan tindakannya sebagaimana yang dikutip dari John C Maxwell (hal 52), dalam bukunya berjudul ‘Developing The Leader Within You’. Adapun nilai-nilai integritas sebagaimana dijelaskan Sujanarko, dkk, (2015), dalam buku ‘Budaya Integritas Semakin Jauh Dari Korupsi’, dapat ditanamkan sejak usia dini sebagai berikut : jujur, peduli, disiplin, sederhana, berani, mandiri, tanggung jawab, kerja keras, dan adil.

 

C.         MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dilaksanakannya penelitian Kepemimpinan yang Agile (Tangkas), Adaptif dan berintegritas bagi Aparatur Sipil Negara adalah melakukan analisa untuk mengetahui potensi, motivasi dan gaya kepemimpinan para ASN yang menduduki jabatan eselon-3 saat ini, apakah saat di promosikan ke eselon-2 mereka mampu menjadi pemimpin yang agile (tangkas), adaptif dan berintegritas untuk menghadapi era VUCA dimasa depan.

 

D.        MANFAAT KEGIATAN

Hasil kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan bagi Pemerintah untuk menyiapkan kepemimpinan aparatur sipil negara yang siap menghadapi era VUCA kedepan.

 

E.         RUANG LINGKUP

Penelitian Kepemimpinan yang Agile (Tangkas), Adaptif dan berintegritas bagi Aparatur Sipil Negara di wilayah kabupaten/ kota yang ada yang saat ini telah menduduki jabatan eselon-3.

 

F.         SASARAN

1.    Menyiapkan Aparatur Sipil Negara yang saat ini menduduki jabatan eselon-3, agar memiliki kemampuan kepemimpinan yang agile(tangkas), adaptif dan berintegritas.

2.    Meningkatkan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah untuk dapat menghadapi era VUCA dimasa depan.

 

G.        LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan penelitian Kepemimpinan yang Agile (Tangkas), Adaptif dan berintegritas adalah untuk Aparatur Sipil Negara yang ada di wilayah kabupaten/ kota.

 

H.        JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegiatan penelitian Kepemimpinan yang Agile (Tangkas), Adaptif dan berintegritas bagi Aparatur Sipil Negara, sesuai surat perintah yang akan dikeluarkan untuk jangka waktu pelaksanaan 3(tiga) bulan.

 

I.          KELUARAN

Kegiatan penelitian Kepemimpinan yang Agile (Tangkas), Adaptif dan berintegritas bagi Aparatur Sipil Negara pada tahun 2021, dapat memberikan keluaran dalam bentuk data potensi ASN yang memiliki kompetensi  kepemimpinan yang Agile(Tangkas), adaptif dan berintegritas.

 

J.          ANGGARAN

Anggaran yang diperlukan dalam Kegiatan penelitian Kepemimpinan yang Agile (Tangkas), Adaptif dan berintegritas ini adalah sebesar Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah)

 

K.        PENUTUP

Penyusunan Kerangka Acuan Kinerja (KAK) kegiatan penelitian kepemimpinan yang agile(tangkas), adaptif dan berintegritas bagi aparatur sipil negara di provinsi jawa tengah tahun 2021 ini digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan sehingga diharapkan program kegiatan dapat berjalan dengan baik dan tujuan dapat tercapai.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar